Pengertian dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Pengertian
Perencanaan SDM
Sumber daya
manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan
identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi
tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
· Tujuan Perencanaan SDM
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Untuk mendukung para pimpinan yang mengoperasikan departemen-departemen atau unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki sasaran, seperti :
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Untuk mendukung para pimpinan yang mengoperasikan departemen-departemen atau unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga manajemen SDM harus memiliki sasaran, seperti :
A. Sasaran
Manajemen sumber daya manusia
Ø Sasaran perusahaan
Departmen
SDM di ciptakan untuk dapat membantu para manajer dalam mencapai sasaran
perusahaan, dalam hal ini antara lain : perencanaan SDM, seleksi, pelatihan,
pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian, hubungan kerja.
Ø Sasaran Fungsional
Sasaran ini
untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM pada level yang cocok bagi
berbagai kebutuhan perusahaan, seperti : pengangkatan, penempatan, dan
penilaian
Ø Sasaran social
Sasaran
sosial ini meliputi : keuntungan perusahaan, pemenuhan tuntutan hokum, dan
hubungan manajemen dengan serikat pekerja.
Ø Sasaran pribadi karyawan
Untuk
membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya sejauh
tujuan-tujuan tersebut dapat meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan.
B. Aktivitas
manajemen sumber daya manusia
Ø Kunci aktivitas SDM
Kalangan
perusahaan kecil sekalipun bisa jadi tidak memiliki departemen SDM, dan mereka
yang memiiki departemen pun, kemungkinan mengalami kekurangan anggaran dalam
jumlah yang besar dan jumlah staff yang tidak memadai.
Ø Tanggung jawab atas aktivitas MSDM
Ø Tanggung jawab atas aktivitas
manajemen SDM berada di pundak masing-masing manajer.
C. Fungsi
Manajemen SDM
Fungsi
manajemen SDM hamper sama dengan fungsi manajemen umum, yaitu :
1. Fungsi
manajerial
· Perencanaan
(planning)
· Pengorganisasian
(organizing)
· Pengarahan
(directing)
· Pengendalian
(controlling)
2. Fungsi
oerasional
· Pengadaan
tenaga kerja (SDM)
· Pengembangan
· Kompensasi
· Pengintegrasian
· Pemeliharaan
· Pemutusan
hubungan kerja
Perencanaan
Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM
- Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
- Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
- Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
- Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
- Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
- Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perencanaan SDM
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
Ø Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.
Ø Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.
Ø Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
3. Hubungan antara Perencanaan SDM
dengan anggaran
Antara
manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat
erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada
hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai
berikut:
1. Anggaran
merupakan pusat pertemuan antara polotik dengan administrasi publik, dan
merupakan proses lewat mana konflik-konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke
dalam program-program kongret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang
langka ke tujuan-tujuan program.
2. Karena
gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga 70% dari pengeluaran instansi
pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan
eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran
untuk gaji dan tunjangan. Alat yang paling umum digunakan oleh lembaga
legislatif untuk mempengaruhi besarnya dan arah dari program instansi adalah
pembatasan anggaran atas sejumlah kedudukan dan dialokasiakan untuk suatu
instansi, dan tingkat gaji dan tunjangan yang diperuntukkan bagi
jabatan-jabatan instansi pemerintah. Oleh karena itu persiapan anggaran dan
proses persetujuan merupakan saran melalui mana lingkup dari pada administrasi
publik perhubungan dengan lonteks politik lebih luas.
3. Perencanaan
sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang
menjabati antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti
analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan, dan
imbalan/kompensasi.
Dari
semuanya itu, kata Klingner & Nalbandian, perencanaan sumber daya manusia
yang diusulkan oleh para manajer instansi dipengaruhi oleh realitas politik
pada prioritas-prioritas yang ditetapkan oleh lembaga legislatif, dan
perkiraan-perkiraan sumber pendapatan.
Hubungan
yang menonjol antara perencanaan sumber daya manusia dengan daya tanggap
politik dapat ditunjukkan juga mealaui cara di mana pemotongan anggaran
mempengaruhi instansi-instansi pemerintah. Selama krisis cutback
manajement, langkah pertama dari manajemen biasanya berupa pemberhentian
atau pembatasan penerimaan pegawai baru. Dengan cara demikian ini berarti
berhenti mengisi kedudukan-kedudukan yang ada, dan karenanya
kedudukan-kedudukan itu menjadi kosong. Jika situasinya menjadi sangat serius,
kedudukan-kedudukan yang kurang penting dihapuskan, maka kedudukan-kedudukan
tersebut dihapus selamanya dari instansi, dan gaji dan tunjangan yang
dialokasiakn untuk kedudukan-kedudukan tersebut dikembalikan keapda lembaga
legislatif. Atau, kalau situasi yang sangat buruk (cutback situation) dapat
juga mnyebabkan pengurangan atas gaji dari para pegawai, apakah melaui tindakan
badan legislatif langsung ataukah melalui perundingan dan ratifikasi
persetujuan-persetujuan hasil tawar-menawar bersama.
Oleh karena
iru nilai dominan yang paling mempengaruhi keterkaitan antara perencanaan
sumber daya manusia dengan lingkungan luar dan aktivitas-aktivitas
pengalokasian utama adalah daya tanggap politik.
Pada
dasarnya, bagaimanapun juga daya tanggap politik merupakan nilai yang dominan.
Pengadilan bisa menuntut gaji yang sama, atau suatu paket kompensasi/imbalan
dapat dirundingkan melalui tawar-menawar bersama. Tetapi tidak satupun dari
keputusan-keputusan itu dapat dilaksanakan sebelum badan legislatif, memalui
persiapan anggaran dan proses persetujuan, mencairkan dan-dana tersebut untuk
mengefektivkan keputusan-keputusan tersebut.
4.Anggaran dan Manajemen Keuangan
Anggaran
Suatu
perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian yang baik melalui
anggaran
Pengertian
Anggaran
Ø Pengertian anggaran menurut M. Munandar dalam bukunya
“Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja”, yaitu
:“Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi segala kegiatan, yang dinyatakan dalan unit (kesatuan) moneter dan
berlangsung untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”.
Ø Pengertian anggaran menurut Mulyadi
dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”, sebagai berikut : “Anggaran merupakan
suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam
satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu
satu tahun”.
Ø Sedangkan pengertian anggaran
menurut Narumondang Bulan Siregar dalam bukunya “Penyusunan Anggaran Perusahaan
Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan”, menyatakan bahwa : “Anggaran
adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pelaksanaan tanggung
jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan”.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematik yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan moneter, berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang dan merupakan tanggungjawab pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Macam-macam
Anggaran
Anggaran
yang lengkap dan menyeluruh terdiri dari beberapa unsur yang masing-masing
unsur merupakan suatu paket anggaran yang dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya.
Menurut M.
Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, anggaran dapat dikelompokkan
dari beberapa sudut pandang berikut ini :
Ø Menurut Dasar Penyusunan
Ø Menurut Cara Penyusunan
Ø Menurut Jangka Waktunya
Ø Menurut
Bidangnya
Adapun
penjelasan dari pengelompokan anggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Menurut
Dasar Penyusunan, anggaran terdiri dari :
Anggaran
Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu
dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat-tingkat aktivitas kegiatan yang berbeda.
Anggaran
Tetap, anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
Anggaran tetap disebut juga anggaran statis.
Menurut Cara
Penyusunan, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran
Periodik, anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu dan pada umumnya
periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b.Anggaran
Kontinu, anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah
dibuat (misalnya tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat
dalam setahun mengalami perubahan).
Menurut
Jangka Waktunya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran
Jangka Pendek, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama satu
tahun(misalnya anggaran untuk keperluan modal kerja).
b.Anggaran
Jangka Panjang, adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun (misalnya anggaran untuk keperluan investasi barang modal atau disebut
juga anggaran modal).
Menurut
Bidangnya, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran
Operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi.
Anggaran Operasional terdiri dari :
Ø Anggaran Penjualan
Ø Anggaran Biaya Pabrik
Ø Anggaran Beban Usaha
Ø Anggaran Laporan Laba Rugi
b.Anggaran
Keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran Keuangan
antara lain terdiri dari :
Ø Anggaran Kas
Ø Anggaran Piutang
Ø Anggaran Persediaan
Ø Anggaran Utang
Ø Anggaran Neraca
Karakteristik
Anggaran
Karakteristik
anggaran yang dinyatakan oleh Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan dalam
bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen” yang diterjemahkan oleh F.X. Kurniawan
Tjakrawala, mengatakan bahwa anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
Ø Anggaran memperkirakan keuntungan
yang potensial dari unitusaha
Ø Dinyatakan dalam istilah moneter,
walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non moneter
Ø Biasanya meliputi waktu selama satu
tahun
Ø Merupakan perjanjian manajemen,
bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dari
anggaran
Ø Usulan anggaran diperiksa dan
disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuat anggaran
Ø Sekali setuju anggaran hanya dapat
diubah dalam kondisi tertentu
Ø Secara berkala kinerja keuangan
aktual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya dianalisis dan dijelaskan
Manfaat
Anggaran
Menurut M.
Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, manfaat anggaran yaitu :
Dengan
adanya anggaran segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan utama,
dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai, dapat
memotifasi pegawai, menimbulkan tanggung jawab tertetu pada pegawai,
menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu, dan sebagai sumber
dana seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien
mungkin
Sedangkan
menurut Winardi dalam buku “Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai Alat
Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan, manfaat anggaran yaitu :
Dengan
adanya anggaran akan terdapat perencanaan terpadu, terdapatnya pedoman
pelaksanaan kegiatan perusahaan, terdapat alat koordinasi dalam perusahaan,
terdapat alat pengawas yang baik, serta akan terdapatnya alat evaluasi kegiatan
perusahaan
Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran sangat bermanfaat bagi
manajemen karena anggaran menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan perusahaan,
yang juga berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi dimasa yang akan
datang, juga sebagai alat perencanaan, pedoman pelaksanaan kegiatan, alat
pengkoordinasian, alat pengawasan, dan alat evaluasi kerja.
· Penyusunan
Anggaran
Menurut
Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat dan Rekayasa)”,
yang dimaksud dengan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
Penyusunan
anggaran merupakan proses penetapan peran setiap manajer dalam melaksanakan
program anggaran.
Penyusunan
anggaran biasanya dilaksanakan oleh komite anggaran, komite tersebut anggotanya
terdiri atas para manager pelaksana fungsi-fungsi pokok perusahaan sesuai
dengan prinsip keperansertaan. Anggota tersebut meliputi manager pemasaran,
manager produksi, manager teknik, manager keuangan, dan manager akuntansi
· Manajemen
Keuangan
Definisi
Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan
Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini :
Liefman :
Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang
untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
Suad
Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan.
Grestenberg :
how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use
them and how the prof ts business are distributed.
James Van
Horne : Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
J. L.
Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang
bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk
sebuah operasi yang efektif dan efisien.
Howard &
Upton : Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan &
pengendalian fungsi keuangan.
JF Bradley :
Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk
penggunaan model secara bijaksana & seleksi yang seksama dari sumber
modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai
tujuannya.
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan
nilai perusahaan. Dengan demikian apabila
suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga
harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar
dari tindakan yang tidak diinginkan.
- Tujuan normatif manajemen keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
Ø Tujuan memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
Ø Secara konseptual jelas sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
Ø Manajemen harus mempertimbangkan
kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
Ø Memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian
akuntansi.
Ø Tidak mengabaikan social objectives
dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan
keamanan produk.
- Nilai perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya perusahaan tersebut dijual. Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
Ø Perusahaan belum/tidak go-publik:
harga seandainya perusahaan dijual
Ø Perusahaan go-publik: harga saham
yang dijual belikan di pasar modal.
- Dari indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:
· Memaksimalisasi
nllai perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
Ø Perusahaan bisa saja meningkatkan
laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasll penjualan saham dlinvestaslkan
pada deposlto atau obllgasl pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan besar
tetapl keuntungan per lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham
yang beredar bertambah, sehlngga kondlsl perusahaan tldak balk.
Ø Terminologl profit memlllki
pengertian ganda, dlsebabkan terdapat banyak definlsl profit.
· Memaksimalkan
nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba per~lembar saham (earning
per share = EPS) alasannya:
Ø Tujuan memaksimalisasi laba tidak
memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan yang diharapkan.
Ø Tidak mempertimbangkan risiko atau
ketidakpastian dari keuntungan di masa yang akan datang. Jika suatu usulan
mengandung risiko yang besar, maka kenaikan keuntungan per lembar saham akan
diikuti dengan penurunan harga saham.
· Fungsi
Manajemen Keuangan
Berikut ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi
yang ada didalam manajemen keuangan :
1. Perencanaan Keuangan,
membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya
untuk periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan,
menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai
cara.
4. Pencarian Keuangan,
mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan,
mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan,
melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan,
penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan
evaluasi
5. Forecasting SDM
Ada beberapa
metode forecasting sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:
Inkrementalisme (atau
dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan
garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.
Collective
opinion, teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam
dan diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran
data tersebut.
Categorical
and Cluster forecasting, teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih
lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan
kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan
ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
Modeling,
metode ini menggunakan matematis dan komputer dimana para manager harus
menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran
sumber daya manusia. Asumsi ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan
teknologi, sistem pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga
kerja, sistem kompensasi, jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.