“Ekonomi
Kerakyatan Sesuai Kultur Indonesia”
Penulis : Erlangga Djumena | Kamis, 15
Januari 2009 | 14:19 WIB
JAKARTA, KAMIS - Mubyarto Institute akan
mengembangkan konsep ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan kultur bangsa dan
diharapkan bisa mengikis dominasi sistem liberalisme dari perekonomian
Indonesia.Ketua Muyarto Institute, DR Noer Soetrisno, dalam konferensi pers
peresmian Mubyarto Institute di Jakarta, Kamis (15/1), mengatakan selama
puluhan tahun kebijakan ekonomi Indonesia berkiblat pada sistem liberal yang
belum tentu sesuai dengan kultur budaya Indonesia. "Penerapan sistem
ekonomi liberal hanya menguntungkan beberapa gelintir orang saja, sedangkan
sebagian besar rakyat Indonesia semakin terpinggirkan," katanya.Menurut
dia, sistem liberalisme telah membiarkan berkembangnya ekonomi konglomerasi
yang nyaris tidak mampu mengatasi kesenjangan perekonomian masyarakat
Indonesia.
Dengan terjadinya krisis global yang
terjadi pada saat ini, di mana sistem ekonomi liberalisme terbukti tidak mampu
mengatasinya, maka saatnya ekonomi berbasis kerakyatan ini dikembangkan.Untuk
itu, lanjutnya, pengembangan ekonomi kerakyatan yang merupakan pengembangan
perekonomian lokal tradisional, tidak hanya sesuai dengan karakter bangsa, namun
juga terbukti bertahan dari terpaan krisis global.Menurut Noer Soetrisno,
ekonomi rakyat pada dasarnya harus dikembangkan menjadi jiwa dari kebijakan
perekonomian nasional. Dia menjelaskan bahwa ekonomi rakyat dalam kerangka
ekonomi Pancasila hendaknya dapat dikembalikan dengan menjadikan pertanian
sebagai penjuru kebijakan perekonomian.Pengembangan perekonomian berbasis lokal
merupakan soko guru perekonomian nasional, sehingga potensi-potensi ekonomi
lokal yang sesuai dengan karateristik wilayah masing-masing menjadi daya tahan
yang tangguh dan berkelanjutan.
Sedangkan Ketua Yayasan Mubyarto, Drs
Dumairy dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pendirian Mubyarto
Institute ini untuk melanjutkan konsep ekonomi kerakyatan dengan mengkaji
rumusan teoritis akademisnya dan akan menjabarkan pada penerapan praktisnya.Mubyarto
Institute ini melanjutkan pemikiran dari almarhum pakar ekonomi Prof Mubyarto
yang mengembangkan cita-cita luhur Bung Hatta.Mubyarto telah merepresentasi bahwa
istilah ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi menurut para pendukungnya bukanlah
kooptasi dan pengkerdilan usaha mayoritas rakyat Indonesia, tetapi merupakan kegiatan
produksi dan konsumsi yang dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk
warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan
anggota masyarakat sendiri.
Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/01/15/14191238/
Ekonomi.Kerakyatan.Sesuai.Kultur.Indonesia
Komentar:
Nurul Mya Pangastuti
Menurut saya, memang sudah semestiya
indonesia mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan kultur
bangsa indonesia karena sistem ekonomi kerakyatan merupakan pengembangan
perekonomian lokal tradisional, tidak hanya sesuai dengan karakter bangsa, namun
juga terbukti bertahan dari terpaan krisis global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar