Rabu, 01 Mei 2013

Tugas Softskill



“Ekonomi Kerakyatan Sesuai Kultur Indonesia”

Penulis : Erlangga Djumena | Kamis, 15 Januari 2009 | 14:19 WIB
JAKARTA, KAMIS - Mubyarto Institute akan mengembangkan konsep ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan kultur bangsa dan diharapkan bisa mengikis dominasi sistem liberalisme dari perekonomian Indonesia.Ketua Muyarto Institute, DR Noer Soetrisno, dalam konferensi pers peresmian Mubyarto Institute di Jakarta, Kamis (15/1), mengatakan selama puluhan tahun kebijakan ekonomi Indonesia berkiblat pada sistem liberal yang belum tentu sesuai dengan kultur budaya Indonesia. "Penerapan sistem ekonomi liberal hanya menguntungkan beberapa gelintir orang saja, sedangkan sebagian besar rakyat Indonesia semakin terpinggirkan," katanya.Menurut dia, sistem liberalisme telah membiarkan berkembangnya ekonomi konglomerasi yang nyaris tidak mampu mengatasi kesenjangan perekonomian masyarakat Indonesia.
Dengan terjadinya krisis global yang terjadi pada saat ini, di mana sistem ekonomi liberalisme terbukti tidak mampu mengatasinya, maka saatnya ekonomi berbasis kerakyatan ini dikembangkan.Untuk itu, lanjutnya, pengembangan ekonomi kerakyatan yang merupakan pengembangan perekonomian lokal tradisional, tidak hanya sesuai dengan karakter bangsa, namun juga terbukti bertahan dari terpaan krisis global.Menurut Noer Soetrisno, ekonomi rakyat pada dasarnya harus dikembangkan menjadi jiwa dari kebijakan perekonomian nasional. Dia menjelaskan bahwa ekonomi rakyat dalam kerangka ekonomi Pancasila hendaknya dapat dikembalikan dengan menjadikan pertanian sebagai penjuru kebijakan perekonomian.Pengembangan perekonomian berbasis lokal merupakan soko guru perekonomian nasional, sehingga potensi-potensi ekonomi lokal yang sesuai dengan karateristik wilayah masing-masing menjadi daya tahan yang tangguh dan berkelanjutan.
Sedangkan Ketua Yayasan Mubyarto, Drs Dumairy dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pendirian Mubyarto Institute ini untuk melanjutkan konsep ekonomi kerakyatan dengan mengkaji rumusan teoritis akademisnya dan akan menjabarkan pada penerapan praktisnya.Mubyarto Institute ini melanjutkan pemikiran dari almarhum pakar ekonomi Prof Mubyarto yang mengembangkan cita-cita luhur Bung Hatta.Mubyarto telah merepresentasi bahwa istilah ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi menurut para pendukungnya bukanlah kooptasi dan pengkerdilan usaha mayoritas rakyat Indonesia, tetapi merupakan kegiatan produksi dan konsumsi yang dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri.

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/01/15/14191238/
Ekonomi.Kerakyatan.Sesuai.Kultur.Indonesia



Komentar:
Nurul Mya Pangastuti
Menurut saya, memang sudah semestiya indonesia mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan kultur bangsa indonesia karena sistem ekonomi kerakyatan merupakan pengembangan perekonomian lokal tradisional, tidak hanya sesuai dengan karakter bangsa, namun juga terbukti bertahan dari terpaan krisis global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar